Rabu, 27 Juli 2016

Y O U

Bosan adalah perasaan yang mulai menjalar ke seluruh tubuh ku saat ini. Ruangan pesta yang luas terasa menyesakkan. Apalagi ditambah tatapan liar beberapa laki-laki muda yang dilemparkan padaku.

Malam ini aku dipaksa mengenakan dress maroon panjang dengan pita besar dibagian dada, dan potongan v panjang dibagian belakang, menampilkan punggung ku yang mulus.

Aku melangkah keluar tergesa lalu duduk di bangku panjang taman. Langit malam ini begitu cerah. Tapi tetap saja hanya sedikit bintang yang terlihat di kegelapan sana. Lampu di sudut taman menyala, membuat warna warni bunga disekitarnya semakin cantik dan mempesona.

“Sendirian lagi?”

Suara berat yang begitu familiar terdengar dari arah belakang. Suara laki-laki yang selalu mengisi hatiku. Tapi tak pernah sedikitpun aku mencoba jujur padanya. Bisa tetap bicara dengannya saja aku sudah merasa bahagia.

Kepalaku berputar dan senyum cerah muncul di bibir ku melihat wajah tampannya.

“Dan lagi-lagi masih ada saja yang mengganggu waktu kesendirian ku,”

Dia tertawa karena ucapanku yang menyindirnya.

“Semuanya masih sama.. nggak ada yang berubah.” Ucapnya sambil duduk disamping ku.

Sejenak aku diam, meresapi kata-katanya barusan. Ku tatap wajahnya yang serius memandang lurus ke depan. Wajah yang sering menghiasi tidur ku setiap malam.

Aku memalingkan wajah setelah menggeleng pelan ketika ia menatap ku dan menaikkan sebelah alisnya penuh tanya.

Mataku membesar saat menangkap sosok wanita berdiri di depan pintu keluar, menatap ke arah ku dengan wajah sedih. Bukan menatap ku, lebih tepatnya menatap laki-laki disampingku.

“Semuanya berbeda…” Gumam ku lirih.

Wanita itu pergi dari tempatnya dan duduk di bangku taman yang sepi dan agak tertutup, membelakangi tempat duduk ku.

“Apa yang beda dari…”

“Mas Aldi!”

Aldi terhenti saat suara adik perempuannya memanggil namanya. Adiknya berjalan ke arah kami dengan langkah besar. Aku tersenyum menatapnya, ia tersenyum balik padaku.

“Ada apa?”

“Tadi dicariin ibu. Habisnya mas nggak keliatan di dalam. Mas nggak liat mba Rieka? Katanya mau keluar nyariin mas juga tadi,”

“Oh, aku barusan liat dia keluar,” Ucap ku menjawab pertanyaan adik perempuannya.

“Mba liat Mba Rieka?” Tanyanya terkejut.

“Iya, tapi mba nggak tahu kalau dia nyariin Aldi.” Jawabku dengan kepala yang berputar ke arah Rieka tadi duduk.

“Itu dia,” tunjuk ku ke arah Rieka yang duduk sendiri membelakangi kami.

“Ah iya.. itu mba Rieka,” ucap adik perempuan Aldi ketika matanya menatap ke arah yang ku tunjuk. Sedangkan Aldi hanya diam saja menatap wanita itu.

“Kalian samperin dia gih, kasihan perempuan kalau dibiarin sendiri duduk disana.” Ucap ku dengan senyum semanis mungkin. Mencoba menutupi hati ku yang terasa perih.

Aldi dan adik perempuan nya menatap ku dengan pandangan yang tak mampu ku artikan. Mungkin mereka merasa aneh dengan ucapan ku. Karena kalau mereka pergi, maka aku sendirian disini dan aku pun juga perempuan.

“Lho, kenapa kalian malah bengong ngeliatin aku begitu?” ucap ku lalu merangkul pinggang adiknya Aldi yang berdiri di dekat ku.

“Mending kamu anterin kakak kamu ini kesana sekarang. Kayaknya dia panik kalau sendirian kesana. Liat aja tampang nya kayak tuan crab yang mau dipotong begitu..”

Adik perempuan Aldi terkekeh mendengar gurauan ku. Aku pun ikut tertawa bersamanya. Sementara Aldi masih menatap ku dengan pandangan aneh.

“Udah nggak kaget aku mba. Biasanya di rumah muka nya malah lebih parah dari yang ini,” balas adik Aldi dengan kerlingan mata jahil.

“Hei, yang kalian omongin itu masih ada disini orang nya.” Ucap Aldi dengan tampang cemberut. Tidak suka dijadikan sebagai bahan lelucon kami berdua.

“Kamu seret gih kakak kamu.Kasian kan pacarnya sendirian begitu, dia nya malah cemberut disini.”

Adiknya Aldi mengangguk sambil tersenyum.

“Seneng bisa kenal mba disini.. kayak punya kakak perempuan baru yang se-hobby. Kapan-kapan kita jalan cari novel bareng ya mba.”

“Senang juga bisa ketemu kamu yang kayak adik sendiri, bawel tapi cantik. Oke, kamu hubungin mba aja kalau kamu mau jalan,”

Balas ku dengan kedipan mata padanya, yang dibalas dengan acungan jempol.

Setelah itu ia menarik Aldi ke tempat wanita yang masih duduk sendirian. Beberapa kali Aldi menoleh ke arahku dengan wajah yang terlihat tidak senang. Seakan aku mengusirnya keluar dari zona nyaman-nya.

Dari tempat ku, aku bisa melihat jelas bagaimana senyum wanita itu mengembang ketika Aldi dan adik perempuannya menghampirinya. Adiknya Aldi sempat bicara sedikit, lalu kembali lagi masuk ke dalam gedung. Meninggalkan Aldi hanya berdua dengan wanita itu disana.

Mereka berbincang, sesekali diselingi tawa keduanya. Wanita itu terlihat sangat bahagia, dan hati ku sakit. Jantungku berdetak kencang ketika mata Aldi beradu dengan ku. Meski bibirnya masih menanggapi pembicaraan wanita itu, tapi matanya lurus ke arah ku.

Aku segera memalingkan wajah dan bergegas pergi dari sana. Meninggalkan laki-laki yang mengisi hatiku selama lebih dari 10 tahun itu tertawa bahagia dengan kekasihnya.

***

Pagi itu aku berjalan-jalan disekitar taman kompleks yang memang cukup besar dan ramai. Jarang sekali aku bisa se-santai ini di hari libur. Biasanya selalu ada saja pekerjaan yang menyita waktu liburan ku.

Langkah ku terhenti ketika melihat Aldi dan kekasihnya berdiri tidak jauh di depan ku. Tubuhku refleks bersembunyi dibalik tembok tinggi yang ada di dekat ku.

Sudah lebih dari dua minggu sejak malam itu. Aku tidak pernah bertemu dengan Aldi, tapi adik perempuan nya sering menghubungi ku. Beberapa kali juga aku jalan dan makan siang dengan adik perempuannya itu, menghabiskan waktu untuk membicarakan novel kesukaan masing-masing.

‘Apa yang ku lakukan sebenarnya?! Aku harus segera pergi dari sini.’ Ucapku dalam hati.

Namun baru saja ingin melangkah, aku mendengar ucapan yang mengejutkan.

“Kalau begitu aku bisa pindah agama biar bisa sama kamu.” Ucap Aldi sambil menahan pundak kekasihnya.

Sementara kekasihnya terlihat tidak peduli dengan Aldi yang berusaha keras menahan amarahnya.

“Jangan bodoh, Aldi! Aku nggak bisa jalan sama kamu terus. Aku tahu semuanya. Aku tahu hati kamu untuk siapa, Al!”

Setelah mengucapkan itu, wanita itu langsung pergi meninggalkan Aldi sendirian disana. Aldi baru mengejar wanita itu beberapa saat setelahnya, seolah ia baru saja tersadar dari lamunannya.

Aku terkejut dan membeku di tempat ku. Tidak percaya dengan apa yang baru saja ku dengar. Kejadian barusan benar-benar membuat otakku berhenti mendadak.

Aku tidak ingin Aldi bertindak bodoh seperti itu hanya karena wanita. Tapi aku juga tidak punya hak untuk melarangnya. Aku hanya teman, tidak ada hak untuk mencampuri masalah pribadinya.

Di antara kebingungan fikiran ku, ku lihat Aldi sudah masuk ke tengah keramaian untuk mengejar wanita itu. Panik, aku langsung mengejarnya tanpa pikir panjang.

Aku terus mencarinya seperti orang gila di tengah keramaian. Berlari kesana kemari dengan pikiran kacau. Takut kalau wanita itu tetap tak peduli dan Aldi berbuat nekat.

Tidak! Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi.

Aku semakin berlari mencarinya, tapi tak berhasil menemukannya. Beberapa orang ku tabrak begitu saja tanpa mengucapkan maaf.
Khawatir dan fikiran negatif mulai merayapi otakku. Membuatku semakin gila berlari mencarinya.

Aku berhenti di tengah-tengah padatnya orang. Rasa letih sudah tidak ada artinya bagiku. Ku edarkan pandangan ku ke sekeliling. Berharap menemukan Aldi ada disana.

Beberapa orang menatap ku aneh sambil berbisik-bisik. Aku tidak peduli, yang ku inginkan hanya segera menemukan Aldi.

Aku berbalik, tatapan ku terhenti di ujung sana. Disana, aku melihatnya, tersenyum lebar, memandang lurus ke arah ku.

Rasa lega, kaget dan bahagia bercampur jadi satu melihat nya baik-baik saja. Air mata ku yang sedari tadi tertahan akhirnya luruh juga. Tubuhku hanya diam, meski pandangan ku mulai terhalang bulir bening yang terus menetes.

Aldi berjalan menghampiri ku dengan senyum semakin lebar. Ia berhenti tepat di hadapan ku. Kedua tangannya terangkat dan menangkup wajah ku.

“Bodoh! Kamu…” gumam ku lirih.

Ia menghapus air mata di pipi ku dengan ibu jarinya.

“Tanpa kamu ngomong, semua orang tahu perasaan kamu itu. Semuanya terlalu jelas untuk dibaca. Tapi aku bodoh dan nggak percaya itu. Aku malah milih orang lain.”

Air mata ku semakin deras mengalir mendengar ucapannya.

Ya, kamu memang bodoh.

“Anak kecil juga pasti akan mikir kamu itu bodoh. Lari-lari sendirian kesana kemari dengan wajah begitu.” Godanya padaku.

Membuat sudut bibir ku terangkat ke atas.
Aldi terdiam memandangi wajah ku, kemudian ia memeluk ku erat.

“Aku mencintai mu, Rani.” ucap Aldi penuh perasaan.

“Terima kasih.. terima kasih untuk semua cinta yang kamu punya untuk ku. Maaf aku terlalu bodoh untuk mempercayainya. Maaf.. dan terima kasih.” lanjutnya lalu semakin membenamkan wajahnya di bahuku.

Aku terkejut dan juga bahagia mendengar pengakuannya. Tapi aku bingung dengan apa yang terjadi padanya. Aku ingin bertanya, tapi lagi-lagi pernyataan cintanya membuat bibir ku kelu.

“Aku benar-benar mencintaimu, Ran. Jangan pernah menjauh lagi dariku.”

Aku tahu dia serius mengatakannya, aku bisa merasakannya. Senyumku muncul, hatiku menghangat. Anggukan kecil kepala ku membuatnya semakin mempererat pelukannya.

“Terima kasih,” Gumam ku disela isak tangis yang tersisa.

*** end ***

by. Siska Damast (130615)
🌹🌹🌹

Mau Yang Gampang ?!

Ini dia cara yang cepat dan gampang buat pesan buku "50 Q&A Game, START!"

Sms / whatsapp ke nomor Penerbit Guepedia
081287602508

Dengan Format Pesanan

Nama               :
Alamat             :
Judul Buku      :
Jumlah Buku   :

So, ayoo lah monggo di lihat2 dan di pesan ya..
Thank you soooooo much buat yang beli buku nya..
Dan makasih juga yang sudah mau lihat-lihat..
Semoga abis lihat langsung mau beli juga ya..

^,^)/"
Anyeong~~~

🌹🌹🌹

Selasa, 26 Juli 2016

Mau Lihat?!! ^,^)/"

50 Q & A Game, START !

Sinopsis

“50 Q&A Game?” Carissa mengerutkan keningnya, bingung.

“Iya, permainan tanya jawab.”

“Kamu boleh ngajuin satu pertanyaan dalam satu hari ke aku. Nanti aku harus jawab pertanyaan itu jujur. Begitu juga sebaliknya sama kamu.”

“Hm.. permainannya aneh,” ucap Carissa bingung.

Keningnya berlipat di tengah dahinya, kedua pipinya digelembungkan, sementara bibirnya mengerucut kecil ke depan. Mata bulatnya yang memang besar membuatnya sangat mirip dengan puffy fish.

“Kenapa? Kamu takut?” tanya nya kemudian, dengan senyum miring mengejek.

“Nggak! Aku nggak takut! Oke, aku terima permainan aneh kamu itu!”

“Deal?” ujar Reza dengan tangan terulur.

“Deal!” jawab Carissa, menjabat tangan Rezza.

***

“Hm.. kenapa sih dulu kamu itu cueknya parah banget sama aku?”

Rezza menarik napas berat lalu membuangnya perlahan.

“Karena aku benci liat wajah kamu. Kamu maksa aku untuk terus bersikap seperti diri aku saat ini.”

***

“Dia bilang... kamu cuma manfaatin aku. Apa yang dia bilang itu benar?” tanya Carissa. Suaranya semakin lama semakin mengecil.

“Bisa dibilang begitu,” jawab Rezza berbisik di telinga Carissa.

***

Mau tahu gimana kelanjutan hidupnya Carissa yang di manfaatin Rezza..?!!

Silakan pesan buku nya di sini yaa kawand~...
Admin tunggu komentar nya yaa~
^,^)/"

√ Hargabukuonline.com
dalam proses Guepedia.com
http://store.guepedia.com/product/50-qa-game-start/

√ Tokopedia
https://www.tokopedia.com/guepedia/50-qa-game-start?n=1

√ Bukalapak
https://www.bukalapak.com/p/buku/novel/25y5u5-jual-buku-50-q-a-game-start

√ Elevenia
http://www.elevenia.co.id/prd-50-q-a-game-start-14962345

√ Jualo.com
https://www.jualo.com/dki-jakarta/kota-jakarta-timur/buku-novel-dan-komik/50-q-a-game-start

√ Olx.com
http://olx.co.id/iklan/50-q-a-game-start-IDiQlnP.html

√ Dinomarket.com
http://www.dinomarket.com/PASARDINO/95166014/Jual-50-Q-A-Game-START-/

√ Popazop.com
http://www.popazop.com/merchant/products/preview/50-qa-game-start 

√ Kaskus.co.id
http://fjb.kaskus.co.id/product/5796d5e5d675d419248b456b/50-qa-game-start/?state=created

√ Fjb.net
http://forumjualbeli.net/newthread.php?do=postthread&f=5

√ Indonesiindonesia.com
http://indonesiaindonesia.com/newthread.php?do=postthread&f=52 

Minggu, 24 Juli 2016

Hai.. Hai.. Hai..

Coba lihat di sini ya...

https://www.wattpad.com/story/78211752-untaian-kata-hati-untuk-dirinya

Thank you soooooo much..
Sekalian klik bintang nya juga ya..
^,^)/"

🌹🌹🌹