Senin, 26 September 2016

UKCUD # DELAPAN #

# DELAPAN #

✩✩✩

Kepalanya tergeletak di atas meja
Bertumpu pada lengan kirinya
Wajah tidurnya begitu tenang
Semakin memperjelas garis ketampanannya

Tanpa ku sadari, tangan ku terulur ke arahnya
Mencampurkan rambutnya yang jatuh menutupi sebelah matanya

Lembut...

Kata itu lah yang terlintas pertama kali
Membuat jemari ku betah berlama-lama disana

Degh!

Aku terkejut saat matanya terbuka
Manik gelapnya menatap tajam
Ia diam dan terus memandang ku
Membekukan jemari ku yang masih di kepalanya

"Ma..maa..af..."

Senyum di bibirnya muncul
Ketika mendengar suara gugup ku
Sebelah tangannya terangkat
Menggenggam tangan ku di kepalanya
Setengah menahan untuk tetap disana

"Jangan dilepas,"

Gumam nya lalu kembali menutup mata
Menyebarkan rasa hangat di hati ku
Melukis satu bahagia di wajah ku

✩✩✩

By. Siska Damast
160725
🌹🌹🌹

👀 this too in »»»«««
👉 wattpad ( @damastsiska )
👉 siskadamast.wordpress.com

Selasa, 06 September 2016

Kata ini.. sungguh, maafkan saya.

Maafkan saya.. saya hanya ingin berkata yang sejujurnya. Jangan berharap pada diri saya.

Hati saya sepertinya masih berhenti pada satu nama itu. Dan entah sampai kapan, saya sendiri tidak tahu. Sulit menghapus atau menyimpan nama dirinya. Bahkan tanpa saya sadari, saya mencari sosok dirinya pada diri orang lain.

Dan karena hal itu, saya pernah menyakiti hati seseorang. Cukup sekali itu saya menyakiti orang yang saya tahu begitu tulus menyayangi saya. Saya tidak ingin lagi menyakiti ketulusan hati seseorang.

Sekarang, saya katakan sejujurnya. Hati saya masih diisi oleh nama laki-laki itu. Laki-laki yang saya kenal 10 tahun lalu. Laki-laki yang dengan cara bodohnya memaksa masuk ke dalam hidup saya. Mengatakan satu kata yang terus berputar dalam fikiran saya seperti kaset rusak.

Namun kemudian benang merah diantara kami terputus begitu saja. Menghilang dan tak pernah lagi ada di antara kami. Bahkan mungkin, benang merah itu benar-benar telah menghilang dan tak akan pernah ada lagi sampai waktu saya habis.

Saya akui, saya tak pernah sekalipun benar-benar mau mengakui perasaan saya untuknya. Yang saya lakukan selama 10 tahun ini hanya mengelak, menolak dan tak mau mengakui.

Dan semakin saya menolak, hati saya justru semakin kuat dan yakin. Sampai akhirnya saya mencoba berdamai, saya akui kepada diri saya sendiri, pada hati saya sendiri, kalau saya mungkin memang telah mencintainya.

Ya, mungkin saya memang benar mencintai laki-laki itu.

Sungguh, jalinan benang merah itu telah terputus sejak 6 tahun lalu. Tapi hanya dengan melihat dirinya dari sudut gelap yang saya buat, saya berani kembali melangkah ketika jatuh. Saya tersenyum saat terluka. Dan saya bersyukur saat saya berduka.

Tak pernah saya lepas mengucap doa untuk kebahagiaannya. Kebahagiaan hidupnya yang seutuhnya. Melihat dia bahagia, saya jauh lebih bahagia dibandingkan harus melihatnya terluka dan kecewa.

Tidak, saya tidak sanggup. Melihatnya terluka dan kecewa itu terlalu menyakitkan untuk saya. Rasanya sakitnya sama seperti saat ibu saya mengacuhkan saya karena kesalahan yang saya perbuat. Itu sangat menyakitkan dan saya tidak sanggup.

Saya hanya akan terus berharap, baik dia maupun kamu, selalu mendapatkan kebahagiaan yang berjalan seterusnya.

Dan sekali lagi, terima kasih. Dan mohon maafkan saya karena tak bisa menerima perasaan yang saya tahu tulus itu. Sungguh, saya hanya tak ingin menyakiti ketulusan seseorang untuk kedua kalinya. Saya minta maaf atas kejujuran saya yang menyakitkan ini.

-ttd-
🌹🌹🌹

Kamis, 01 September 2016

Silakan Dibaca dan Dipahami ^_^

Buat ibu yang tadi udah bantuin saya berdiri lagi makasih banyak ya bu..  Maaf nggak sempat ngucapin langsung karena masih setengah sadar saya nya. ^_^

Ini akhirnya curahan hati paling panjang dan dalam saya selama membawa kendaraan sendiri di jalan ibu kota jakarta.

Buat yang bikin sim nembak, tolong jangan diliatin banget nggak tahu aturannya dong.. Memang nggak malu ya?

Serasa kayak jalan punya pribadi deh kamu...
Belok langsung belok tanpa pasang peringatan atau lihat-lihat keadaan dari arah berlawanan ramai atau nggak..
Berhenti juga mendadak kayak kelinci saya yang lagi stres dan ketakutan..
Jalan lambat tapi di balap malah kayak nantangin balapan (?)

Buat yang buru2 mau pulang atau entah kemanapun tujuannya. Please, tolong jangan maksa klakson terus kalau keadaan memang macet dan nggak ada jalan!!

Dan buat yang bawa kendaraan sambil ngobrol, pacaran, main hp atau entah apapun yang mau dilakukan saat bawa kendaraan, tolong minggir yaa pak bu mas mba dek...

Jangan jalan di tengah2 dan nggak jelas mau ke kanan atau kiri. Itu bikin bingung orang yang di belakang kalian.. seriusan saya nggak bohong lho..
Karena saya pribadi kalau berhadapan dengan tipe2 mereka.. jujur saya bingung 1000% harus saya balap atau saya liatin dan tungguin sampai botak!

Karena yang mau pulang ke rumah atau mau pergi ke tempat tujuannya masing2 pun semua sama.. waktunya sama.. kondisi dan keadaannya juga saya yakin pasti sama.

Kecuali kalau mobil ambulan yang lagi bawa pasien gawat darurat ya... itu pasti beda keadaannya. °—°)d

Kalau mau jalan seenaknya, sesuka hatinya, sedoyan-doyannya, semain-mainnya di jalanan, saya saranin mending buat jalan pribadi aja. Biar bebas, puas dan nggak harus buat orang lain celaka kan. Jadinya damai dunia per-lalu lintas-an. (°_°)b

Note!!!!!!!

Jujur saya lebih kagum dengan lalu lintas di wilayah daerah. Aturan lalu lintas memang benar2 berjalan, dipatuhi, bukan dilanggar.
Kalau mau coba melanggar ya siapkan diri saja untuk badan rusak parah atau nyawa melayang.

Tertanda :
Saya yang sudah tak tahu harus bilang apa melihat kekacauan dunia per-lalulintas-an yang setiap harinya saya lihat dan lalui.
160901
🌹🌹🌹